Home » Blogroll » Research Project: Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan berbasis AASHTO 1993

Research Project: Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan berbasis AASHTO 1993

November 2007
M T W T F S S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
2627282930  

Blog Stats

  • 74,847 hits

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 10 other subscribers

Top Rated

Selain, Structural Number (SN), jumlah pembebanan kendaraan yang diwakili oleh jumlah laliu lintas kendaraan merupakan komponen penting dalam perencanaan tebal perkerasan jalan. Konsep reliability untuk perencanaan perkerasan didasarkan pada beberapa ketidaktentuan (uncertainties) dalam proses perencaaan untuk meyakinkan alternatif‐alternatif berbagai perencanaan. Tingkatan reliability ini yang digunakan tergantung pada volume lalu lintas, klasifikasi jalan yang akan direncanakan maupun ekspetasi dari pengguna jalan. Reliability didefinisikan sebagai kemungkinan bahwa tingkat pelayanan dapat tercapai pada tingkatan tertentu dari sisi pandanga para pengguna jalan sepanjang umur yang direncanakan. Hal ini memberikan implikasi bahwa repetisi beban yang direncanakan dapat tercapai hingga mencapai tingkatan pelayanan tertentu. faktor lain yang ikut menentukan adalah faktor lingkungan dan serviceability.

Demikian adalah cuplikan artikel yang dimuat dalam posting ini. Lebih lengkapnya, silahkan download secara bebas pada link di bawah. Artikel ini adalah bagian dari laporan penelitian hibah bersaing yang sedang dikerjakan oleh LATEI. Artikel ini ditulis oleh Siegfried, Ph.D. dan Sri Atmaja P. Rosyidi, Ph.D.cand.

Perencanaan AASHTO 93


51 Comments

  1. Yudi Pratama says:

    Saya mahasiswa teknik sipil Universitas Bung Hatta angkatan 2002 ingin membedakan hasil perencanaan perkerasan jalan dengan metode AASHTO dengan metode analisa komponen. Bisa dibantu gak dengan referensi2 yang ada,…..tolong….

  2. Terima kasih atas kunjungannya sdr. Yudi Pratama. Kami akan menyiapkan satu artikel terkait permasalahan tersebut (untuk membedakan perencanaan menggunakan metode AASHTO dan Analisis Komponen). Untuk referensi akan kami kirimkan via email. Pada prinsipnya, saat ini, AASHTO sudah menggunakan perencanaan perkerasan berbasis mekanistik-analitik (AASHTO 2002), sehingga kinerja perkerasan tidak lagi didasarkan anggapan mudah dari suatu sifat bahan, melainkan sudah memasukkan pertimbangan sifat mekanik bahan dan model2 empirik terkait dengan deformasi, kerusakan, sifat pembebanan, dll.

    • boy says:

      Saya mahasiswa teknik sipil Universitas Iskandarmuda, ingin membedakan hasil perencanaan perkerasan jalan dengan metode AASHTO dengan metode analisa komponen. Bisa dibantu gak dengan referensi2 yang ada.,terima kasih..

  3. indonk says:

    saya mahasiswa usu ’02,ingin menanyakan pengaruh kadar air terhadap perkerasan lentur ,berdasarkan aastho 1993

  4. Terima kasih mas indonk, atas kunjungannya… (Maaf baru reply comment).

    Secara umumnya, kadar air akan mempengaruhi nilai kekuatan tanah dasar dan lapisan fondasi pada perkerasan jalan. Pada disain perkerasan AASHTO 93, pengaruh kadar air masuk kepada faktor lingkungan, termasuk juga kejelian kita dalam menilai kondisi fisik jaringan dan sistem drainasi jalan. Meskipun demikian, secara eksplisit tidak dicantumkan dalam parameter disain kadar air dalam persamaan AASHTO 93. AASHTO 93 masih menggunakan parameter SN untuk disain kapasitas perkerasannya.

    Kami akan mengusahakan menuliskan posting mengenai topik di atas dan topik “water in pavement”.

  5. opick says:

    Saya mahasiswa unri angkatan 05. saya mau minta bantuan bapak.. saya lagi mencari referensi dan penjelasan2 tentang asphalt institute method, aashto methode dan calibrated mechanistic design procedur.. saya sangat berharap atas bantuannya pak.. terima kasih banyak sebelumnya..

    —-
    Admin: Terima kasih Mas Opick atas kunjungannya. Kami akan mempersiapkan satu posting mengenai brief review, list of references, dan kajian komparasi prosedur perencanaan perkerasan tersebut. Mohon ditunggu. Salam.

  6. johan says:

    assalamualaikum…
    saya ingin menanyakan, bagaimana cara untuk mengetahui nilai cbr dari DCP, setelah mendapatkan SPP?
    terima kasih…

  7. Jimmy says:

    Assalammualaikum Pak.
    Adakah software khusus untuk men desain tebal perkerasan jalan?

  8. Wa’alaikum salam,

    Mas/Pak Jimmy,

    Terdapat beberapa software komersial yang bisa digunakan untuk perencanaan tebal perkerasan jalan, diantaranya SpectraPave2, HIPAVE, PCASE, etc. Untuk metode AASHTO sendiri, beberapa DoT di US seperti WSDOT juga mengeluarkan free software untuk disain perkerasan jalan berdasarkan AASHTO 1993. Anda mungkin bisa mendapatkan software tersebut secara gratis untuk tujuan akademik dari pegawai di WSDOT dengan berkorespondensi langsung dengan mereka.

  9. Hari says:

    Ass..
    saya dr mhs POLBAN, saya minta bantu buat referensi2 bwt metode SNI Pt. T-01-2002-B. dan contoh perhitungan tebal perkerasan bwt metode tersebut yang perhitungan dari data volume lalulintas sampai mendapatkan tebal perkerasaan..

    makacaih…….

  10. day says:

    Assalammualaikum Pak
    bagaimana cara penentuan koefisien kekuatan relatif(a) dan koefisien drainase (m) untuk perencanaan AASHTO’93…
    karena material yang digunakannya material baru yang menggunakan stabilsasi semen dan stabilisasi aspal…
    terima kasih

  11. Opick says:

    Mas, ini opick mahasiswa unri itu… udah ada belum mas mengenai posting yang mas bilang itu ??
    sekali lagi maksih ya mas.

  12. Salam,

    Terima kasih mas Opick sudah mengingatkan … kami sedang dalam tahap penyusunan buletin yang akan di attach dalam blog ini dan salah satu materi dalam buletin tersebut adalah posting mengenai perbandingan perencanaan tebal perkerasan antara Asphalt Institute, AASHTO dan metode mekanistik, InsyaAllah dalam bulan ini akan kami postingkan.

    Untuk mas Hari dari POLBAN, kami akan coba hubungi kolega kami di Puslitbang Jalan dan Jembatan Bandung untuk membantu menyiapkan referensi dan materi terkait dengan kode SNI tersebut.

  13. Jefry says:

    Saya mahasiswa Politeknik Negeri Medan..
    mau minta tolong neh mas..
    bisa ga saya minta contoh perhitungan tebal lapis perkerasan dengan metode AASHTO?
    saya sngat mengharapkan bantuannya mas..
    terima kasih

  14. Dhiyatma says:

    Assalamualaikum,
    saya mahasiswa unpar, saat ini sedang mengerjakan skripsi mengenai desain perkerasan lentur metode AASHTO 1993, untuk teknis penggunaannya saya sudah cukup mengerti.
    namun saya belum bisa mengkorelasikan optimasi tebal perkerasan dengan harga material lapis perkerasan dengan menggunakan persamaan atau metode optimasi.
    Bila ada yang lebih mengerti mengenai riset operasi khususnya optimasi/minimasi, mohon bntuannya terutama pada pemodelan matematisnya…
    thanx
    wasalam

  15. savitri says:

    ass. pak….
    sy mhsiswi ums, skrg sy bru ngerjain TA ttg perencanaan tebal perkerasan lentur. sy blum pnya contonan referensi/laporannya, mohon bantuannya dmn sy bs mendptknya.
    mohon bantuannya cz ini sy mau ngejar deadline
    trima ksh bantuannya……………………………………….

  16. aza86 says:

    Assalamualaikum,
    Saya mahasiswa Universitas Brawijaya, sedang membutuhkan referensi skripsi mengenai :

    PELAPISAN ULANG (OVERLAY) DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN DAN AASHTO, DAN RDS (ROAD DESIGN SYSTEMS)

    mohon bantuannya dimana saya bisa mendapatkan referensi tersebut..tolong dengan sangat coz saya mengejar deadline…

    Terima Kasih..

    Hormar Saya,

    aza86

  17. jain says:

    saya in….lagi butuh banget referensi perbedaan perkerasan lentur metode aashto 1986 dan aashto 1993. apa aja d tentang itu, bisa ga sent ke : jainnonie@yahoo.com

  18. Ahlan says:

    Salam kenal Pak. Saya mahasiswa Unsyiah, Aceh.Saya mau bertanya, metode terupdate perencanaan tebal perkerasan lentur jalan baru apa ya? Terima kasih banyak Pak.

  19. budi isr says:

    sama mahasiswa its surabaya sebentar lagi akan melakukan TA , mohon bantuan bapak untuk mencari bahan TA saya tentang metode komponen 78 vs AASHTO 87 sebagai perbandingan u/ perhitungan tebal lapis atas. thxs

  20. azis.f.sangadji says:

    saya mahasiswa gunadarma jurusan teknik sipil, mohon bantuannya, untuk perencanaan overlay dengan metode lendutan, tks

  21. irwan M says:

    assalamu’alaikum….

    saya mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe,,

    mau tanya ni mas..

    mengenai penjelasan perencanaan tebal perkerasan dgn metode lendutan,,

    apa saja bedanya dengan Metode analisa komponen…..

    terima kasih banyak-banyak sebelumnya mas…

  22. agung kurniawan says:

    sy mahasiswa di bandung sedang melakukan tugas akir mengenai perbedaan perencanaan jalan dengan metode AASHTO dengan metode RDS bisa minta referensinya

  23. Adhiyatma says:

    Saya adhiyatma yang pernah memberikan komentar dan pertanyaan pada no.14.
    Skripsi mengenai perkerasan lentur metode AASHTO 1993 saya sudah selesai, untuk lebih jelasnya kunjungi webblog saya ya.
    Untuk yang mau tanya jawab seputar metode AASHTO untuk perkerasan lentur juga boleh.
    Makasih pak Peje.

  24. Adhiyatma says:

    Oiya alamat blognya ketinggalan:
    adhiyatma.blogspot.com
    Numpang nempel blog ya pak…
    Makasih

  25. hari says:

    saya mahasiswa ITS ’06. mohon bantuannya sebelumnya,saya mau ambil TA(Tugas Akhir) tentang perkerasan jalan. apakah bapak ada ide yang sekiranya refrensinya mudah didapat. Terima kasih banyak

  26. harie says:

    Assalamu’aaikum.
    Saya mahasiswa ITS 2006. saya punya rencana mau ambil TA tentang perkerasan jalan,tapi mau ambil judul yang seperti apa. Mungkin bapak / ibu berkenan membantu saya untuk mencarikan judul untuk TA saya Terima Kasih yaang sebesar-besarnya.

  27. Ayu Dian Purnamasari says:

    Salam.. sy mahasiswi UNTAD angk. 05… sy mohon bantuannya… sedang menyusun penelitian tentang perencanaan tebal perkerasan jalan baru dengan menggunakan metode analisa komponen… bs d.bantu mengenai referensinya… dan mau tanya.. keunggulan pemakaian metode analisa komponen.. trima kasih atas bantuannya..

  28. bejo says:

    saya mendapatkan copian SNI Pt. T-01-2002-B, setelah saya baca terdapat beberapa kekeliruan cetak dan kalimat yang sulit dipahami,apakah pedoman ini sudah resmi di SNI-kan ataukah hanya versi beta?

  29. Deriski Hendri says:

    Assalamualaikum..
    saya mahasiswa teknik sipil Universitas Bungg Hatta angkatan 2002, saat ini sedang menulis tugas akhir mengenai perkerasan kaku menggunakan metode Bina Marga 2003 dan AASHTO 1993, bisa dibantu ga mendapatkan referensi dari AASHTO 1993,(tolong ya yang satu ini).
    kemudian saya sangat tertarik sekali dengan jawaban yang mas berikan kepada TEMAN SAYA YUDI PRATAMA tentang perencanaan perkerasan berbasis mekanistik-analitik (AASHTO 2002),yang ingin saya tanyakan adalah : apakah dengan keluarnya AASTHO 2002,maka AASHTO 1993 tidak digunakan lagi?

    terimakasih
    wassalam..

  30. Simon says:

    Met sore pak, saya simon dr jayapura..saya mau tanya, ada nggak software buat merencanakan geometric sm perkerasan jalan raya..thanks info-nya

  31. Alfin Muchtar says:

    pak mau nanya apakah perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode analisa komponen bm 1987 diperlukan perhitungan geometrik (alinyement vertikal/horizontal) atau cukup data LHR kendaraan dan nilai CBR

  32. pak aq sekarang bingun ama judul saya?
    saya pengen perencaan trasportasi?
    tapi judul apa yang cocok ya

  33. Arif MD says:

    sy mahasiswa sedang melaksanakan tugas akhir bisa ga mas saya minta contoh perhitungan tebal lapis perkerasan dengan metode AASHTO 1993 dan perbedaannya perhitungan dengan AASHT087?
    saya sngat mengharapkan bantuannya mas..
    terima kasih.

  34. awill says:

    selamat malam, saya Awill, mau bertanya kepada Bapak. pertanyaanku:
    jelaskan perbedaan perencanaan perkerasan metode mekanistik,metode lendutan,AASHTO93,BINA MARGA,ANALISA KOMPONEN??? mana yang lebih baik digunakan dari metode” tersebut??? hal2 apa yang harus di tinjau(karakteristik daerah tertentu) apabila kita mau memakai salah satu metode tersebut????

  35. LATEI-UMY says:

    Salam Awill,
    Saya akan forward comment saya atas pertanyaan yang hampir sama. source of comment: atmaja.staff.umy.ac.id.

    AASHTO Guide 1993 menjelaskan prosedur perencanaan tebal perkerasan jalan berdasarkan pokok pikiran sebagai berikut:
    1. Menggunakan statistical reliability berbanding factor of safety design dalam metode sebelumnya;
    2. Menggunakan modulus resilien untuk menyatakan daya dukung tanah soil, berbeda dengan disain sebelumnya yang hanya menggunakan CBR saja.
    3. Menjelaskan secara lengkap faktor lingkungan untuk menilai pengaruhnya terhadap perkerasan jalan, khususnya pada negara-negara dengan empat musim.

    AASHTO terbaru (2002 – 2004) memperkenalkan metode perencanaan berdasarkan metode mekanistik-empirik, yang dikenali sebagai “AASHTO Mechanistic-Empirical Pavement Design Guide” (M-E Design Guide) dikeluarkan tahun 2004, dengan tujuan untuk meningkatkan prosedur disain perkerasan khususnya pada perkerasan terpasang. Disain M-E merupakan transisi dari empirical-based pavement design procedures (yang digunakan dalam AASHTO 1993) kepada mechanistic-empirical based procedures. Metode ini menerapkan kemampuan pemodelan analitis yang digabungkan dengan database kinerja perkerasan jalan.

    Persamaan empirik yang menjadi dasar AASHTO 1993 dapat dirujuk dalam “http://pavementinteractive.org/index.php?title=1993_AASHTO_Flexible_Pavement_Structural_Design”

    Dasar M-E disain perkerasan jalan: http://pavementinteractive.org/index.php?title=Mechanistic-Empirical_Pavement_Design

    AASHTO Pavement Design spreadsheet: http://www.ctre.iastate.edu%2Feducweb%2Fce486%2FAASHTO%2520New%2520Design.xls

    Development of the 2002 Guide for the Design of New and Rehabilitated Pavement Structures by National Cooperative Highway Research Program (NCHRP):
    http://onlinepubs.trb.org/onlinepubs/archive/mepdg/home.htm
    http://onlinepubs.trb.org/onlinepubs/archive/mepdg/guide.htm
    http://www.nvfnorden.org/lisalib/getfile.aspx?itemid=3251

    Tambahan:

    Untuk metode lendutan, basic filofosinya adalah penggunaan teknik lendutan misalnya BB dan FWD/HWD untuk mendapatkan response balik dari kualitas perkerasan yang ada. dari response balik inilah dapat diketahui berapa modulus elastisitas dari setiap bahan yang ada. Selanjutnya berdasarkan nilai-nilai tersebut, bisa direncanakan perkerasan ulang atau menilai performa perkerasan yang ada.

    sedangkan metode analisis komponen didasarkan dari asumsi empirik daya dukung tanah (berdasarkan nilai CBR), faktor regional, rencana beban lalu lintas dan kekuatan relatif bahan yang direpresentasikan dari nilai stabilitas Marshall. Metode ini hampir sama dengan AASHTO yaitu mendapatkan SN (kekuatan struktur bahan) yang selanjutnya bisa dioptimalisasi sesuai dengan kondisi modifikasi bahan lapisan dan keadaan setempat yang ada.

    semoga jawaban ini bisa membantu. salam.

  36. vee says:

    ass. saya mhswi FT UAZ sedang tahap penyusunan seminar pra TA yg ingin mengambil judul ttg perkerasan lentur. kendalanya saya belum mendapatkan data2 yg dibutuhkan untuk perhitungan perkerasan tersebut. mohon bantuannya utk dicarikan data (bs berbentuk fiktif atau nyata) yg dapat saya gunakan untuk perhitungan. rencananya saya ingin menggunakan metode AASHTO tp blm tahu jg metode apa yg terbaik saat ini. mohon masukannya saya tunggu. terima kasih..

    • LATEI-UMY says:

      Dear Vee. Sorry for late response.TA mengenai perencanaan lapisan perkerasan lentur menggunakan AASHTO sudah cukup banyak, terutama menggunakan AASHTO 1993. Anda bisa browsing via internet (search engine) menggunakan kata kunci “AASHTO 1993 pavement design”, disana cukup banyak links yang menjelaskan mengenai AASHTO. Untuk data-data untuk disain perkerasan lentur, Vee bisa menentukan mulai dari kekuatan tanah dasar dengan nilai CBR yang bervariasi (misalnya 6 hingga 10 %) dengan persamaan E = 10CBR, Anda bisa mendapatkan prediksi modulus elastisitasnya. Untuk bahan lapisan perkerasannya, Anda bisa menentukan merujuk kepada Bina Marga (jenis dan nilai bahan yg lazim digunakan di Indonesia), dengan nilai koefisien bahan tertentu.
      Semoga membantu.

  37. Rachmat Rustandi says:

    ass,
    saya mahasiswa teknik sipil UNSUR Cianjur, mau mengerjakan TA tentang perencanaan perkerasan lentur unruk membandingkan antara cara analisa komponen dengan cara Road Note 31, barangkali ada referensi terutama tentang road note 31, mohon bantuannya mas…

  38. […] Research Project: Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan berbasis AASHTO 1993 November 2007 39 comments 3 […]

  39. rendhy says:

    broo,bsa bantu ngga??
    klo boleh share donk contoh perhitungan/referensinya perencanaan perkerasan jalan dengan metode asphalt institute…
    tolong bangett nie,mo ngambil TA dgn metode asphalt institute..
    klo ada tlong krimin contoh perhitungan/referensinya di email aQ, rendhy_kesuma@yahoo.com

  40. rendhy says:

    trima ksh …
    mohon d bantu ya..
    soalx ngga tau lg hrus nyari referensix d mana..

  41. rendhy says:

    trima ksh …
    mohon d bantu ya..
    soalx ngga tau lg hrus nyari referensix d mana..

  42. rendhy says:

    mas,blm ada ya referensi asphalt institutex ?? tlong bget nie mas……. tgas akhir udah jalan mass…..

  43. Nindia says:

    mas,, sekarang untuk Desain Tebal Perkerasan Jalan untuk AASHTO sendiri,, terbaru tahun berapa ya mas???

  44. ferry says:

    selamat siang pak, saya ferry, saya mau bertanya apa hasil keluaran dari asshto 2002? apakah metode asshto yang terakhir adalah asshto 2002 ?
    satu lagi pak, apakah boleh saya minta referensi yang bapak kirim ke saudara yudi pratama dikirimkan ke saya juga.?
    terima kasih.

Leave a reply to labtransportumy Cancel reply